Hallo, salam jumpa lagi..
Kali ini kita akan belajar mengenai naked trading. Seperti judul di atas, naked trading adalah teknik trading tanpa menggunakan banyak indikator apalagi EA (Expert Advisor) atau yang sering disebut dengan istilah robot forex sama seperti strategi OHLC yang pernah kita bahas.
Naked trading lebih mengandalkan pergerakan harga yang tergambar dalam formasi candle yang ada di layar. Pelengkap naked trading biasanya hanya pada garis horizontal untuk menandai support dan resistance atau trend line.
Ada 3 (tiga) strategi dalam naked trading yang sering diterapkan
1. Breakout Candle Doji Star
Pola Candle Doji Star pada dasarnya adalah sentimen pasar yang tidak pasti, bentuknya hampir tidak mempunyai body karena posisi open dan close harga terjadi begitu dekat. Biasanya dan shadow yang panjang yang menandakan keraguan pasar (tarik menarik antara naik dan turunnya harga). Pola Doji mudah ditemukan di chart trading yang kita gunakan.
Sebagian orang jarang memperhatikan pola candle ini, padahal menurut Justin Bennet dari Daily Price Action pola ini merupakan salah satu teknik yang efektif untuk menentukan pergerakan harga selanjutnya.
Pola candle doji disarankan diterapkan pada TF yang sedang antara H1 dan H4.
2. Pola Flag
Pola Flag (Bendera) digunakan untuk menentukan penerusan trend. Pada dasarnya pola flag merupakan penelusuran perubahan harga (koreksi) di tengah trend. Karena koreksi harga memberikan arah berlawanan dengan trend maka seolah-olah harga akan berbalik, padahal itu hanya sementara dan harga akan kembali ke trend utama atau yang sering disebut master-master retracement.
Cara open posisi dengan pola flag yang disarankan adalah:
Open Buy diambil ketika candle telah terkonfirmasi melebihi candel tertinggi (candle tiang) sedangkan open Sell diambil ketika candle telah terkonfirmasi lebih rendah dari candle terendah. Sebagai gambaran bisa dilihat di bawah:
Sangat disarankan pola flag ini diterapkan di TF H1 atau lebih kecil. Point utama teknik flag ini adalah memanfaatkan koreksi sementara agar bisa entry (open posisi) mengikuti trend.
3.Candle Rejection
Pola candle Rejection digunakan untuk menentukan refersal (pembalikan arah harga). Bullish Rejection dan Bearish Rejection dapat dikenali dengan ciri-ciri sebagai berikut:
Bullish Rejection
Teknik naked trading ini cukup menggoda untuk dicoba, tetapi kembali ke inti dari trading forex butuh psikologi manajemen dan money manajemen yang konsisten penerapannya,
Demikian semoga bermanfaat.. :)
Kali ini kita akan belajar mengenai naked trading. Seperti judul di atas, naked trading adalah teknik trading tanpa menggunakan banyak indikator apalagi EA (Expert Advisor) atau yang sering disebut dengan istilah robot forex sama seperti strategi OHLC yang pernah kita bahas.
Sebagian kita memenuhi layar trading dengan banyak indikator macam MA, RSI, CCI, dan kawan-kawannya, tapi untuk sebagian yang lain indikator-indikator tersebut justru membuat tidak fokus dan bikin pening. :D
Naked trading lebih mengandalkan pergerakan harga yang tergambar dalam formasi candle yang ada di layar. Pelengkap naked trading biasanya hanya pada garis horizontal untuk menandai support dan resistance atau trend line.
Ada 3 (tiga) strategi dalam naked trading yang sering diterapkan
1. Breakout Candle Doji Star
Sebagian orang jarang memperhatikan pola candle ini, padahal menurut Justin Bennet dari Daily Price Action pola ini merupakan salah satu teknik yang efektif untuk menentukan pergerakan harga selanjutnya.
Pola candle doji disarankan diterapkan pada TF yang sedang antara H1 dan H4.
2. Pola Flag
Pola Flag (Bendera) digunakan untuk menentukan penerusan trend. Pada dasarnya pola flag merupakan penelusuran perubahan harga (koreksi) di tengah trend. Karena koreksi harga memberikan arah berlawanan dengan trend maka seolah-olah harga akan berbalik, padahal itu hanya sementara dan harga akan kembali ke trend utama atau yang sering disebut master-master retracement.
Cara open posisi dengan pola flag yang disarankan adalah:
Open Buy diambil ketika candle telah terkonfirmasi melebihi candel tertinggi (candle tiang) sedangkan open Sell diambil ketika candle telah terkonfirmasi lebih rendah dari candle terendah. Sebagai gambaran bisa dilihat di bawah:
Sangat disarankan pola flag ini diterapkan di TF H1 atau lebih kecil. Point utama teknik flag ini adalah memanfaatkan koreksi sementara agar bisa entry (open posisi) mengikuti trend.
3.Candle Rejection
Pola candle Rejection digunakan untuk menentukan refersal (pembalikan arah harga). Bullish Rejection dan Bearish Rejection dapat dikenali dengan ciri-ciri sebagai berikut:
Bullish Rejection
- Harga close lebih tinggi dari harga open
- Shadow bawah jauh lebih panjang dari shadow atas, dalam beberapa penampakan :) bullish rejection hampir sama sekali tidak mempunyai shadow atas.
Bearish Rejection
- Harga close lebih rendah dari harga open
- shadow atas lebih panjang dari shadow bawah, juga seringkali terjsdi candle bearish rejection tidak mempunyai shadow bawah.
Hal yang perlu diperhatikan dalam candle rejection adalah:
- Posisi candle rejection. Karena mengindikasikan aksi pasar yang menolak untuk melanjutkan trend, formasi candle ini menandakan sinyal reversal yang biasanya terjadi di akhir trend. Jadi setup bullish rejection terbaik adalah ketika pola tersebut sudah didahului oleh gelombang bearish, begitu pula sebaliknya untuk bearish rejection yang seharusnya didahului pergerakan bullish.
- Support resistance. Batas-batas support resistance perlu ditentukan dan diperhatikan untuk mendapatkan sinyal pembalikan dari candle rejection. Jika bearish rejection tidak menyentuh resistance misalnya, maka sinyal pembalikan tidak bisa dikatakan valid. Berikut adalah contoh candle rejection yang tidak terbentuk di area support resistance.
Teknik naked trading ini cukup menggoda untuk dicoba, tetapi kembali ke inti dari trading forex butuh psikologi manajemen dan money manajemen yang konsisten penerapannya,
Demikian semoga bermanfaat.. :)
0 komentar:
Post a Comment